Analisis Service Level Salah Satu Apotek Di Kota Bandung

Authors

  • Kamelia Agustini Akademi Farmasi Bumi Siliwangi
  • Susy Ariyanti Akademi Farmasi Bumi Siliwangi

DOI:

https://doi.org/10.61329/pscp.v1i2.11

Keywords:

Apotek, Manajemen Farmasi, PBF, Service level, Sediaan Farmasi

Abstract

Apotek merupakan fasilitas kesehatan yang memiliki tugas klinik dan non klinik.
Tugas klinik dari apotek yaitu memberikan pelayanan penyerahan obat serta Bahan
Habis Pakai (BHP) kepada pasien secara langsung baik melalui resep dari dokter
maupun pelayanan obat tanpa resep. Manajemen farmasi di apotek berperan
penting dalam ketersediaan perbekalan farmasi di apotek. Terlaksananya
manajemen farmasi yang baik di apotek didukung dengan baiknya service level
Pedagang Besar Farmasi (PBF) sebagai pemasok atau distributor perbekalan
farmasi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kesesuaian antara sediaan
farmasi yang dipesan dengan sediaan farmasi yang diterima dari Pedagang Besar
Farmasi, mengetahui persentase penerimaan sediaan farmasi yang terpenuhi dari
Pedagang Besar Farmasi ke apotek, mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan
perbedaan antara sediaan farmasi yang dipesan dengan sediaan farmasi yang
datang. Metode penelitian yaitu metode deskriptif kuantitatif dengan menggunkaan
instrumen penelitian berupa surat pesnaan, faktur pembelian, lembar checklist yang
menggunakan skala Guttman. Berdasarkan hasil penelitian, persentase service level
kesesuaian barang oleh PBF dengan nilai tertinggi diperoleh PBF Enseval dengan
nilai 82,46%, sedangkan persentase servce level terpenuhinya kebutuhan obat
dengan niai tertinggi diperoleh PBF Penta Valent dengan nilai 84,09%. Faktor
kekosongan pabrik dan distributor menjadi faktor penting terhambatnya
pemenuhan kebutuhan sediaan farmasi di apotek. Kesimpulannya yaitu apotek
lebih meningkatkan komunikasi dengan PBF agar nilai service level maksimal,
perlu adanya pemutakhiran sistem input data sediaan farmasi Apotek khususnya
perhitungan nilai service level.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Suherman AN. Management Analysis of Pharmacy Logistics Requirement at MBSD Hospital Pharmacy

Installation on July 2017 – June 2018. J Adm Rumah Sakit 52. 2019;

Satrianegara, M. Faiz, Emmi Bujawati G. Analisis Pengelolaan Manajemen Logistik Obat Di Instalasi

Farmasi RSUD Lanto Daeng Pasewang Kabupaten Jeneponto. Al-Sihah Public Heal Sci Journal 10 37

2018;10:37–47.

Saputri, Nurwahyu H.S, Reza Aril Ahri AN. Analisis Manajemen Logistik Obat Di Apotek Kimia

Farma Makassar Tahun 2019. J Mitra Sehat 2, 283-297. 2020;283–97.

Suratni dan Pamungkas Audina Ismiralda. Evaluasi Pengadaan Obat Dilihat Dari Pelayanan Distributor

Farmasi Di RSIA Kemang Medical Care Jakarta Selatan. J Kefarmasian, Akad Farm Bhumi Husada

Jakarta. 2020;7.

Karimah, Chotijah, Septo Pawelas Arso WK. Analisis Pengelolaan Obat Pada Tahap Pengadaan Di

Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang. J Kesehat Masyarakat 82. 2020;182–7.

Prima PR. Analisis Pengelolaan Obat Pada Tahap Pengadaan Di Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah

Semarang. In: . Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi. 2013.

Hardono Joko DFH dan DI. Analisa Perbaikan Kinerja Pengiriman Produk R754046 Di PT Pelangi

Elasindo Dengan Pendekatan Safety Lock. J Tek. 2020;Vol 9, No.

Farida Arif, Lina ISP. Peranan Audit Internal Untuk Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal

Persediaan Obat-obatan Pada Rumah Sakit Umum Aminah Blitar. Ris Mhs Ekon 31. 2016;43–59.

Hernawati Sri. Metodologi Penelitian Dalam Bidang Kesehatan, Forum Ilmu Kesehatan. In 2017.

Siswoyo, Fuad Adi WS. Analisis Service Level Untuk Menentukan Tingkat Persediaan Optimum Pada

PT. Sari Husada, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. 2010.

Indonesia KKR. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.30 Tahun 2017.

BN.2017/NO.863, kemkes.go.id : 7 hlm. 2017.

Downloads

Published

27-12-2023

Issue

Section

Articles