Evaluasi Kepatuhan Minum Obat Pasien Hipertensi Program Pengelolaan Penyakit Kronis(PROLANIS) di Salah Satu Klinik Kota Bandung

Authors

  • Yane Srie Herliany Akademi Farmasi Bumi Siliwangi
  • Bunga Laela Sary Akademi Farmasi Bumi Siliwangi

DOI:

https://doi.org/10.61329/pscp.v2i1.26

Keywords:

hipertensi, kepatuhan minum obat, kuesioner, PROLANIS, non PROLANIS

Abstract

Hipertensi termasuk ke dalam penyakit kronis yang seringkali disebut silent killer karena tidak adanya gejala dan tanpa disadari penderita mengalami komplikasi pada organ-organ vital. Salah satu sasaran PROLANIS yang diadakan oleh BPJS Kesehatan yaitu penderita hipertensi. PROLANIS (Program Pengelolaan Penyakit Kronis) merupakan suatu sistem pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif yang dilaksanakan secara terintegrasi yang melibatkan peserta, fasilitas kesehatan dan BPJS Kesehatan. Tujuan program ini untuk mendorong peserta mencapai kualitas hidup yang optimal dengan biaya pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien. Kepatuhan pasien hipertensi dalam menjalankan terapi merupakan faktor utama penentu keberhasilan terapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepatuhan minum obat pada responden PROLANIS dan non PROLANIS serta untuk mengetahui hubungan signifikansi antara responden PROLANIS dan non PROLANIS terhadap  kepatuhan minum obat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan instrumen penelitian kuesioner MMAS-8 dan data hasil penelitian diolah menggunakan uji analisis chi-square dengan tingkat kepercayaan 0,05. Hasil penelitian ini yaitu pada responden PROLANIS terdapat 39 responden (81%) tingkat kepatuhan tinggi, 8 responden (17%) tingkat kepatuhan sedang dan 1 responden (2%) tingkat kepatuhan rendah, sementara pada responden non PROLANIS terdapat 7 responden (15%) tingkat kepatuhan tinggi, 15 responden  (31%)  tingkat kepatuhan sedang dan 26 responden (54%) tingkat kepatuhan rendah. Pada uji chi-square didapat bahwa adanya hubungan yang signifikan antara respoden yang mengikuti PROLANIS dengan non PROLANIS terhadap kepatuhan minum obat dengan nilai P-value= 0,000 (p<0,05).

Downloads

Download data is not yet available.

References

J. T. DiPiro, G. C. Yee, L. M. Posey, S. T. Haines, T. D. Nolin, and V. Ellingrod, “Editors,” in Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, 11e, New York, NY: McGraw-Hill Education, 2020. [Online]. Available: accesspharmacy.mhmedical.com/content.aspx?aid=1198986496

DepKes RI, Pharmaceutical Care untuk Penyakit Hipertensi, vol. 1. Jakarta: Depkes RI, 2006.

J. Mathavan, “Gambaran tingkat pengetahuan terhadap hipertensi dan kepatuhan minum obat pada penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas kintamani I, Bangli-Bali,” Intisari Sains Medis, vol. 8, no. 3, pp. 176–180, 2017, doi: 10.1556/ism.v8i3.121.

I. Karina et al., “Hubungan Keikutsertaan Prolanis, Kepatuhan Minum Obat Dan Status Gizi Terhadap Kontrol Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Di Puskesmas Kedaton Kota Bandar Lampung,” 2022.

Y. Rikmasari and Noprizon, “Hubungan Kepatuhan Menggunakan Obat dengan Keberhasilan Terapi Pasien Hipertensi di RS PT Pusri Palembang,” Diterbitkan, 2020.

J. Afrifa et al., “Assessment of cardiovascular risk in post-menopausal women in Ghana,” F1000Res, vol. 8, p. 845, Jun. 2019, doi: 10.12688/f1000research.19447.1.

K. I. Wahyuni, “HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN PASIEN HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT ANWAR MEDIKA,” Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa, vol. 4, no. 1, pp. 87–97, Jan. 2021, doi: 10.29313/jiff.v4i1.6794.

BPJS Kesehatan, Panduan Praktis PROLANIS. Jakarta: BPJS Kesehatan, 2014.

R. I. Pratiwi and M. Perwitasari, “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Pasien Hipertensi Dalam Penggunaan Obat Di RSUD Kardinah,” 2017. [Online]. Available: https://api.semanticscholar.org/CorpusID:96495801

Downloads

Published

29-02-2024

Issue

Section

Articles