Kajian Penggunaan Kombinasi TDF/3TC/EFV untuk Pasien HIV/AIDS Kota Bandung pada Salah Satu Rumah Sakit Swasta

Authors

  • Cszahreyloren Vitamia Akademi Farmasi bumi Siliwangi
  • Cristina Yuni Rachmawati Akademi Farmasi Bumi Siliwangi

DOI:

https://doi.org/10.61329/pscp.v1i1.3

Keywords:

HIV/AIDS, TDF/3TC/EFV, obat antiretroviral, ARV, CD4, kenaikan CD4

Abstract

Virus yang menyebabkan Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) adalah virus Human Immunodeficiency Virus (HIV). AIDS sendiri merupakan suatu kumpulan gejala dengan kondisi berkurangnya kemampuan sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh infeksi virus HIV ke dalam tubuh penderita. Obat Antiretroviral (ARV) berfungsi untuk menginhibisi perkembangan HIV di dalam sel CD4, menurunkan jumlah virus yang bisa menularkan ke sel CD4 baru sehingga parameter peningkatan jumlah sel CD4 sebagai penanda keberhasilan terapi ARV ini. Penelitian ini bertujuan mengetahui persentase karakteristik usia, jenis kelamin dan stadium pada pasien HIV/AIDS, persentase faktor resiko penyebab terjadinya penyakit HIV/AIDS, kategori penyakit penyerta, perbedaan peningkatan CD4 pada pasien dewasa HIV/AIDS kategori imunodefisiensi berdasarkan jumlah CD4 awal dan CD4 akhir dengan menggunakan terapi kombinasi obat Tenofovir, Lamivudin, Efavirenz di salah satu rumah sakit swasta kota Bandung. Penelitian ini merupakan penelitian noneksperimental dengan penelusuran secara retrospektif, melalui pengambilan data catatan rekam medis pasien rawat jalan HIV/AIDS pada periode 2017-2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kelamin terbanyak yaitu pasien laki-laki 81 orang (78%), karakteristik usia tertinggi pada pasien dewasa awal (26-35 tahun) 41 orang (39,42%), dan stadium IV sebanyak 74 orang (70,48%). Faktor resiko tertinggi penyebab penyakit HIV/AIDS adalah heteroseksual 68 orang (65,38%). Kategori penyakit penyerta yang tertinggi yaitu penyakit yang tidak diketahui sebanyak 50 orang (47,62%), kandidiasis 29 orang (28,57%). Peningkatan CD4 pada pasien dewasa HIV/AIDS kategori imunodefisiensi berdasarkan jumlah CD4 awal dan CD4 akhir dengan menggunakan terapi obat TDF/3TC/EFV sebanyak 97 orang (93,27%).

Downloads

Download data is not yet available.

References

Dina Mungki Febriani, Stefanus Lukas, Farida Murtiani. Evaluasi Penggunaan Antiretroviral (ARV) Berdasarkan Indikator CD4 Pada Pasien HIV di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso. The Indonesian Journal of Infectious Disease. 2019; 5(2).

UNAIDS. Global Report: UNAIDS report on the global AIDS epidemic; 2018.

Kemenkes RI. Peraturan Menteri Kesehatan RI tentang pedoman nasional pelayanan kedokteran tata laksana HIV. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia; 2019.

Widiyanti, M., Sandy, S., dan Fitriana, A. Dampak Perpaduan Obat ARV pada Pasien HIV/AIDS ditinjau dari Kenaikan Limfosit CD4+ di RSUD Dok II Kota Jayapura. Jurnal: Balai Penelitian dan Pengembangan Biomedis Papua.2015; 1(2): 53–58.

Kemenkes RI.Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 87 Tahun 2014 tentang Pedoman Pengobatan Antiretroviral. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia; 2014.

Ni’mal Muna, Widya Hary Cahyati. Determinan Kejadian Tuberkulosis pada Orang dengan HIV/AIDS. Higeia Journal of Public Health Research and Development. 2019; 3(2).

BKKBN. Buku Suplemen Bimbingan Teknis Kesehatan Reproduksi Infeksi Menular Seksual Dan HIV/AIDS. Jakarta; 2013.

Ratna Sari Dewi. Profil Penggunaan ARV Dan Nilai CD4 Pada Pasien HIV/AIDS di RS X Pekanbaru. Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa. 2022; 5(1):71-78.

Aulia Azzumardila Adzra. Hubungan antara penggunaan kondom dengan penyakit gonore pada Wanita pekerja seks komersial: studi observasional analitik di puskesmas Bergas kabupaten Semarang (Skripsi). Universitas Islam Sultan Agung; 2022.

Dion Atika Framasari, Rostika F, Rico JS. Infeksi Oportunistik pada ODHA (Orang dengan HIV/AIDS) terhadap Kepatuhan Minum ARV (Antiretroviral) di Kota Palembang. Jambi Medical Journal. 2020; 8 (1): 67-74.

Mirna W, Sandy Semuel, Eva F. Dampak Perpaduan Obat ARV pada Pasien HIV / AIDS ditinjau dari Kenaikan Jumlah Limfosit CD4 + di RSUD Dok II Kota Jayapura. Plasma. 2015;1(2):53–8.

De La Hoz JM, Bolano L, Cardenas O, Gonzales R, Sabbag J, Palacio L, et al. Characterization of treatment failure in hiv positive patients in the Colombian Carribean region. Colomb med (cali). 2014; 45(4): 162–167.

Ayelew MB, Kumilachew D, Belay A, et al. First line antiretroviral treatment failure and associated factors in HIV patients at university of Gondar teaching hospital, Gondar, northwest Ethiopia. Journal of International AIDS Society. 2016; 8(1): 141-6.

WHO. Consolidated guidelines on HIV prevention, testing, treatment, service delivery and monitoring: recommendations for a public health approach. 2021.[diunduh 18 juli 2023] tersedia dari: https://www.who.int/publications/i/item/9789240031593.

Downloads

Published

24-08-2023

Issue

Section

Articles