Perbandingan Pelarut Terhadap Jumlah Rendemen Ekstrak Daun Singkong (Manihot utilissima Pohl) Menggunakan Metode Soxhletasi

Authors

  • Andi Ika Julianti Handayani Akademi Farmasi Bumi Siliwangi
  • Dwi Chyntia Pertiwi Akademi Farmasi Bumi Siliwangi

DOI:

https://doi.org/10.61329/pscp.v1i1.4

Keywords:

Daun singkong, variasi pelarut, soxhletasi

Abstract

Tumbuhan daun singkong merupakan tumbuhan obat yang digunakan secara turun-temurun, salah satunya dapat mengobati rematik, asam urat, anemia, konstipasi, serta untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hasil rendemen yang diperoleh dari ekstrak daun singkong (Manihot utilissima Pohl) dengan pelarut yang berbeda dan juga untuk mengetahui pelarut manakah yang menghasilkan rendemen yang paling banyak dari metode ekstraksi soxhletasi daun singkong. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil rendemen ekstrak daun singkong pada pelarut aquadest yaitu 0,26%, pada pelarut etil asetat yaitu 0,16%, dan pada pelarut n-heksan yaitu 0,07%. Dengan ini, hasil rendemen yang paling besar yaitu menggunakan pelarut aquadest.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Rikomah, Setya Enti., Elmitra., Diana GustinaYunita. 2017. Efek Ekstrak Etanol Daun Singkong (Manihot Utilissima Pohl) Sebagai Obat Aalternatif Anti Rematik Terhadap Rara Sakit Pada Mencit. Bengkulu: Akademi Farmasi Al-Fatah Bengkulu

Pratama, Ratna Newita., I Wayan Rai Widarta., Luh Putu Trisna Darmayanti. 2017. Pengaruh Jenis Pelarut dan Waktu Ekstraksi Dengan Metode Soxhletasi Terhadap Aktivitas Antioksidan Minyak Biji Alpukat (Persea americana Mill). Bandung: Universitas Udayana

Sahriawati, Ahmad Daud. 2016. Optimasi Proses Ektraksi Minyak Ikan Metode Soxhletasi Dengan Variasi Jenis Pelarut Dan Suhu Berbeda. Sulawesi Selatan: Politeknik Pertanian Negeri Pangkep

Christiansyah. 2019. Perbandingan Pelarut Terhadap Hasil Jumlah Rendemen Ekstrak Daun Kapuk Randu (Ceiba Pentandra (L.)) Menggunakan Metode Ektraksi Maserasi. Bandung: Akademi Farmasi Bumi Siliwangi

Nugrahani, Rizki. dkk. 2016. Skrining Fitokimia Dari Ekstrak Buah Buncis (Phaseolus vulgaris L) dalam Sediaan Serbuk. Mataram: Universitas Mataram

Wijaya, Dwi Putra., Jessy E., Jemmy Abidjulu. 2014. Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antioksidan dari Daun Nasi (Phrynium capitatum) dengan Metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil). Manado: Universitas Sam Ratulangi

Makalalag, Ardi Kurniawan. Dkk. 2011. Skrining Fitokimia Dan Uji Toksisitas Ekstrak Etanol Dadri Daun Turi (Sesbania grandiflora Pers). Manado: Universitas Sam Ratulangi

Ditjen POM, Depkes RI. 1986. Sediaan galenik. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia

Yanti, Nur. 2015. Efek Ekstrak Etanol Biji Labu Kuning (Cucuebita moschata durch.)Terhadap Kadar Kalsium Tulang Tikus Ovariektomi. Yogyakarta: Unniversitas Muhammadiyah.

Harbone, J.B. 2006. Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisa Tumbuhan. Bandung: ITB

Jeremi, K. dkk. 2016. Pengaruh Lama Ekstraksi Terhadap Rendemen Dan Mutu Minyak Bunga Melati Menggunakan Metode Ekstraksi Pelarut Menguap (Solvent Extraction). Bandung: Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran

Downloads

Published

24-08-2023

Issue

Section

Articles